Tokoh akademisi dan seniman ajak waspada konten radikalisme di media sosial

majapahittv.com – Berbagai konten di media sosial terus mengalami peningkatan secara signifikan oleh sebab itu masyarakat dihimbau agar lebih waspada dan mawas diri terutama penyebaran konten radikalisme di medsos tersebut.
Indra Adi Budiman, Rektor Universitas Majalengka mengatakan dewasa ini berbagai konten intoleransi, radikalisme yang dapat memecah belah bangsa banyak bertebaran di media sosial.
Oleh karena itu penanganan konten radikalisme tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan secara sinergi baik pihak aparat keamanan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan dan masyarakat secara umum.
“Khusus konten radikalisme di dunia pendidikan apakah itu pelajar, mahasiswa atau dosen harus dilakukan dengan pendekatan yang edukatif namun juga tegas,” ujar doktoral lulusan Universitas Negeri Jakarta ini dalam testomoninya, Senin, 23 Mei 2020.
Masih menurut akademisi yang baru saja beberapa pekan diberi amanah menakohdai perguruan tinggi swasta di Kota Angin, Jawa Barat ini menegaskan pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk memberikan edukasi baik kepada keluarga, kerabat dan juga kepada diri sendiri.
Lanjut Indra kampus sebagai perguruan tingggi yang berfokus dalam dunia pendidikan memiliki tanggung jawab moral memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka melakukan pencegahan melalui kebijakan pendidikan antiradikalisme yang perlu dilakukan oleh sekolah dan kementerian pendidikan.
“Guru sebagai pendidik utama di sekolah juga berperan penting melakukan pencegahan. Oleh karena itu guru perlu memiliki pandangan dan sikap yang moderat agar dapat mentransformasi kepada siswa secara moderat pula,” ucapnya.
Lebih lanjut Indra menjelaskan diperlukan kebijakan-kebijakan tegas untuk memberantas benih-benih radikalisme. Tetunya selain tenaga pendidik, peserta didik, orang tua juga berperan penting untuk memberikan edukasi terkait paham radikalisme baik itu langsung maupun yang ada di media sosial.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar bijak, cerdas dan tetap waspada dalam memanfaatkan media sosial agar tidak menjadi sasaran atau terpapar radikalisme,” imbuhnya.
Senada seniman Endin Sastra mengatakan tidak hanya dunia pendidikan, dunia seni juga harus tetap waspada terhadap segala bentuk doktrin radikalisme.
“Media sosial saat ini rentan dengan radikalisme, oleh sebab itu kita harus bijak dan menahan diri dari segala bentuk konten konten yang dapat merusak persatuan dan kesatuan,” tegasnya.[]