Inggar Saputra ,Jalan Daerah dan Pembangunan Nasional Berkelanjutan

majapahittv.com Jika kita melihat kondisi jalan daerah di Indonesia, maka selayaknya kita akan mengelus dada dan prihatin. Bagaimana tidak, kita masih mudah menemukan jalan yang berlubang, basah kena lumpur jika musim hujan dan debu beterbangan saat musim kemarau. Dari penuturan Bappenas, hanya 42 persen dari 14.800 kilometer jalan daerah di kabupaten/kota seluruh Indonesia yang dapat dikatakan dalam kondisi kelayakan untuk lalu lintas kendaraan. Sisanya masih jauh dari kata layak sehingga membutuhkan perhatian khusus negara baik dari segi perencanaan anggaran dan implementasi pembangunan secara fisik yang bersifat berkelanjutan serta menerapkan kerjasama lintas sektoral.
Jalan berlubang jelas mengancam keselamatan jiwa pengguna (manusia-pen) kendaraan baik motor dan mobil sehingga rawan sekali kecelakaan lalu lintas. Apalagi jika jalan daerah terhubungkan dengan lalu lintas menuju jalur industri yang padat dengan kerumunan manusia dan kendaraan yang saling bertumpuk menuju tujuannya masing-masing. Jika kondisi jalan dibiarkan berlubang, kemudian berlumpur dan rawan banjir di musim penghujan maka berpotensi menghambat mobilitas sehingga akan melemahkan pembangunan ekonomi nasional. Sehingga penting sekali adanya gerakan kolektif pemerintah pusat dan daerah dengan menyediakan anggaran prioritas atas pembangunan infrastruktur yang mendukung percepatan pembangunan jalan daerah.
Kita layak memberikan apresiasi kepada pemerintahan Jokowi yang akan intruksi presiden mengenai kebijakan pembangunan jalan daerah dengan total pembangunan jalan mencapai sembilan ribu kilometer. Adanya arahan jelas Presiden Jokowi menandakan negara hadir dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menumbuhkan optimisme meningkatnya ekonomi masyarakat. Ini mengingat pembangunan jalan daerah diprioritaskan kepada daerah industri dimana ekonomi banyak tumbuh dan berkembang dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat. Kebijakan Inpres jalan daerah sangat tepat dalam mendorong investasi di Indonesia, sebab jalan yang bagus akan ikut berdampak ketertarikan investor untuk membuat pabrik guna menyerap tenaga kerja yang ada pada masyarakat di daerah.